wawancara dengan teman-teman tentang presiden,

dua hari belakangan, aku melakukan wawancara dengan beberapa orang teman mengenai apa yang akan mereka lakukan ketika mereka menjadi presiden Indonesia untuk periode mendatang. Wawancara yang aku lakukan dengan mengirim pertanyaan melalui sms, dan diskusi berjalan interaktif karena pertanyaan secara langsung diberikan, jawaban juga. selain itu, sms adalah bukti tertulis hasil wawancara. kekurangan sistem wawancara atau diskusi ini adalah ketika salah satu membutuhkan waktu lama untuk merespon jawaban, atau ketika salah satu kekurangan pulsa dan kesabaran untuk menulis sebegitu banyaknya pemikiran hanya dalam lembar sms.

 

WAWANCARA dengan FAJAR, psikologi UGM 2008,

Fajar, “ wah, Indo bakalan rame nad, i bakalan bikin kontrak kerja baru sama pihak asing yang dah terlalu banyak nyedot aset. Kita menghentikan pembayaran utang sementara, untuk membangun perekonomian. Melindungi perbatasan biar ga kecolongan lagi. Memadanikan Indonesia dengan mengacu pada madinah di era rasul.”

Aku, “ mw nanya, 1. apa kamu pikir investor mau gitu aja ada perubahan kontrak kerja, padahal jelas-jelas mengurangi pendapatan mereka, sebenernya mereka yang butuh atau kita yang butuh mereka. gimana jar? 2. melindungi? kmu gabisa naro tentara kan jar? Gabisa juga bikn tembok perbatasan yang gede banget (abis berapa duit?)? Paling mungkin dengan menyejahterakan mereka. Gimana tu? 3. emang konsep madinah gimana?”

Fajar, “ wah baalan bisa jadi buku ni, hehe. 1. kita harus asertif nad, mereka yang butuh kita, bukan sebaliknya, anak-anak indonesia pinter ko, siapa bilang mereka gabisa ngolah SDA? 2. seperti yang kamu bilang, dengan menyejahterakan mereka. hidup mereka naas disana, makanya negri jiran berusaha mengambil hati mereka. 3. intinya, madinah itu sangat memanfaatkan konsep pluralitas, dulu Yahudi&muslim hidup berdampingan nad,

Aku, “ ini bukan masalah bisa apa ga jar, tapi kalo kita ubah kontrak (semua investor, mau AS atau Iran sekalipun) dunia internasional bakal mengecam kita jar. Masalah perbaharui kontrak atau nasionalisasi sekalipun, ini tetep masalah kepercayaan internasional sama Indonesia jar. yakin bakal siap dicekam dan diembargo dunia?”

Fajar, “ dunia yang mana? AS? Inggris? kesepakatan dunia itu ga pernah ada, yang ada kesepakatan AS buat dunia, kita selalu manut sama mereka, efek jauhnya, kita miskin di tanah yang kaya.”

Aku, “ jar, investor itu semua negara dan multi national corporate yang sahamnya ada di Indonesia. Kalau mau kontrak ulang, sekalian semuanya, jangan tebang pilih, jangan cuma AS. Investor di Indonesia tuh ada Arab, Jepang, Iran, Korea, Singapure, Malaysia. Semua jar, semua negara yang selama ini jadi ‘sahabat’.”

Fajar, “ begini, kita boleh berbuat baik, tapi jangan nyakitin diri sendiri. Sekarang aku tanya balik, dengan perjanjian ini, apa yang udah kita dapatkan adalah apa yang mestinya kita peroleh? Sekarang kalo ini terjadi terus, siapa yang terzalimi?”

Aku, “ aku nanya2 tadi tuh bukan berarti ga setuju, aku malah mau lebih revolusioner, NASIONALISASI, emg knp kalo diembargo? indonesia masih bisa makan pake beras dalam negeri. indonesia bisa ngolah BBM sendiri. mau dikucilkan dunia, yang penting kedaulatan jar, mau saat itu kita ditimpa krisis jar, pelan-pelan tapi pasti, indonesia bisa berdiri, asal pemerintahnya berani, asal rakyatnya mengerti.”

Fajar, “ lah itu kan nyambung, ntu asertif yang aku maksud nad.”

Aku, “ lah ia, aku sebenernya ngerti maksud kamu, tapi kan ini diskusi, bukan ajang cari pendukung, makanya aku ngambil posisi kontra-fajar.”

 

WAWANCARA dengan MAS ASEP, teknik nuklir UGM 2006

Mas Asep, “ saya ga cita-cita sih jadi presiden, tapi presiden identik dengan pemimpin, pemimpin identik dengan gaya kepemimpinan Rasul. Pertama, mendekatkan dengan ummat, menyatukan dengan ummat. Kedua, baru melakukan pembangunan.”

Aku, “ Mendekatkan ummat? Menyatukan ummat? Konkretnya nih? Dan ketika sudah sampai dimana bersatunya ummat, mas melanjutkan ke tahap dua?”

Mas Asep, “ ya mendekati ummat, seperti yang dekatnya rasul dan ummat. Baik melalui agama, kunjungan, dan event-event lain. Baru menyatukan ummat, bak tingkat pemerintah sampai rakyat, dengan sebuah konsepsi, ideologi, dan sistem yang terbaik. Jika tahap 1 katakanlah bisa, tahap 2 insyaAllah mengikuti keberhasilan tahap1.”

Mas Asep, tambahan, “ Engkau berpikir tentang dirimu sebagai seonggok materi biasa, padahal di dalam dirimu tersimpan kekuatan tak terbatas.. (Ali bin Abi Thalib),”

 

WAWANCARA dengan Mas Hendra, D3 Teknik Elektro UGM 2006

Mas Hendra, “ Selama ini yang aku pikirin, bgmna caranya menciptakan banyak lapangan kerja,”

Aku, “ nanya mas, lapanan kerja gimana? bukannya ada apa ngga lapangan kerja dipengaruhi pertumbuhan ekonomi? klw ekonomi indonesia anjlok, perusahaan-perusahaan pada PHK, sama aja bohong. emang caranya pemerintah mau buka lowongan kerja gimana mas? PNS?”

Mas Hendra, “ ga perlu yang terlalu besar spt PNS, lapangan kerja spt wirausaha, pabrik industri kecil dan menengah, atau mungkin dalam bidang bisnis jg bisa mengurangi tingkat pengangguran, khususnya untuk WNI sendiri, krn kalo aku liat-liat, indonesia banyak menggunakan jasa dan tenaga orang asing.”

Aku, “ di luar negeri WNI berjaya kan mas? banyak banget loh yang kerja di luar negeri meski hanya jadi TKI. Gmn caranya pemerintah ningkatin kmampuan rakyat untuk wirausaha? kredit pendampngan? udah mas, tapi ga pernah berhasil,”

Mas Hendra, “ TKI yg berhasil di luar negeri pd dasarnya mang berpendidikan, lalu bgmna dgn TKI yg kurang brpendidikan? alasannya WNI keluar negeri adalah krn sulit temukan pekerjaan di Indonesia, slain itu pemerintah kutang mghargai tenaga dan jasa WNI shingga mereka lbih memilih memberikan tenaga kepada negara yang lebih menghargai mereka,”

Mas Hendra, “ kredit pendampingan bukannya gak pernah berhasil, mungkin sistemnya aja yg kurang efisien, kalo orang-orang yang ingin brwirausaha betul-betul diajari, dibimbing dan diarahkan dengan benar, maka akan lebih berjalan dengan baik, bukan hanya sekedar memberikan modal dan melepas begitu saja,”

 

WAWANCARA dengan OM MAQBUL, omku sendiri

Om Maqbul, “ waduh, jadi RI1 sih belom kepikiran, tapi kalo disuruh menghayal sih maunya Ind jadi baldatun toyibatun, negara yang bagus segalanya. teknisnya, penegakan hukum, dan kemakmuran rakyat, koruptor dicabut sampe akarnya. kalo nadia?”

Aku, “ Ntar dulu nanya tentang pndpt nadia om, ptanyaan blm selese. Jadi om fokus ke hukum dan kemakmuran rakyat. 1. org2 di dlm hukum kan jarang bersihnya, om. om bersihin org-org dalem dulu atau om selesaikan kasus-kasus yang ga pernah diusut? soeharto aja dimaafin, org-org dibelakang rangkaian tragedi ’98 aja sekarang pada nyalon jadi presiden. 2. menyejahterakan rakyat dimulai darimana dulu, om?”

Om Maqbul, “ Sbtulnya indikator kedua hal tersebut jelas, selama ini keduanya berada dalam bingkai politik ya jadinya begitu. hukum itu ada kan untuk menghormati hak setiap orang, ini bisa dimulai dari kredibilitas lambang hukum dan hakimnya, intinya, yang bersalah dihukum dan yang benar dilindungi,”

 

WAWANCARA dengan IBOY, Teknik Mesin UGM 2007

Iboy, “ Banyak nad, pelayanan pendidikan gratis, perbaikan pelayanan kesehatan, ibadah, sarana transportasi, ekonomi, politik, budaya, hukum, dll.”

Aku, “ Semuanya juga pengen gitu boy, tapi yang aku pengen tau, apa yang paling awal kamu lakukan? apa yg paling urgent untuk diselamatkan boy? gmn caranya?”

Iboy, “ Urusan perut rakyat, kesejahteraan sosial,”

Aku, “ mulainya darimana?”

Iboy, “ maksimalkan zakat (zakat fitrah, zakat profesi, zakat harta, dll) ironis untuk negeri mayoritas muslim tapi hal ini sangat kurang diperhatikan.”

 

WAWANCARA dengan OM EMIL (omku yang satu lagi)

Om Emil, “ Pertama, tingkatkan pendidikan,”

Om Emil, “ Karena dgn pendidikan mampu menghadapi tantangan global, kedua tingkatkan kesejahteraan rakyat dengan lintas program komprehensif. TTg konsep negara madani silahkan rujuk buku platform (..... sensored karena nyebut nama parpol...... )”

Aku, “ pendidikan? mau dibawa kemana om? apa yang mau dirubah? sistem? kualitas? standar pendidikan? jumlah sekolah? biaya pendidikan? nadia baru pertama kali dengar lintas program komprehensif. itu gimana om?”

Om Emil, “ .. (blm bls smsku) ..”

 

WAWANCARA dengan MAS AYI, Teknik Nuklir UGM 2005

Mas Ayi, “ Jangka pendek: potong generasi kepemimpinan disemua bidang terutama birokrasi. menjadi negara yang sekarang terkatung-katung padahal mereka dalam masa yang produktif. jangka panjang: aspek tarbiyah atau pendidikan dan pembinaan, membuat generasi dan pola pendidikan yang menekankan bukan hanya pintar tapi juga bermoral.”

Aku, “ potong generasi? generasi yang mana yang harus dihilangkan? range umur berapa? caranya?”

Mas Ayi, “ .. (blm bls smsku) ..”

 

WAWANCARA dengan MAS OCHAN, Teknik Nuklir 2006

Mas Ochan, “ Wah baru nyampe smsnya nad, waalaikumsalam, 1. bayar hutang, 2. nasionalisasi, 3. wajib militer, 4. peningkatan enterpreuner, 5. penegakan hukum, 6. pemberantasan premanisme, homo, narkoba dan alkohol, 7. peningkatan kualitas ABRI, 8. Pemasukan nilai-nilai agama pada sendi-sendi kehidupan negara, 9. membangun kembali semangat gotong royong dan kekeluargaan di RI.”

Aku, “ mau ngebahas proker nih mas, 1. mas bayar hutang? lunas atau tetep nyicil? klw lunas, pemerintah bakal miskin paling ngga slama periode mas, dan mas ga bisa ngapa-ngapain. kalo nyicil, sama aja dun sama SBY. 2. Dengan nasionalisasi aset (dari seluruh investor asing) berakibat merosotnya kepercayaan internasional thdp indonesia. tndakan mas? 3. pemberantasan homo gimana mas? banyak loh kasusnya di Indonesia.”

Mas Ochan, “ .. (blm dibales smsku) ..”

 

WAWANCARA dengan MAS ABAS, Fisipol - Ilmu Pemerintahan 2005

Mas Abas, “ Waalaikumsalam, mas akan berusaha: 1. menuntaskan kasus-kasus korupsi dan mengembalikan uang negara yang hilang, 2 menggerakkan sektor riil dan menerapkan pajak progresif untuk memperkecil kesenjangan, 3. fokus di bidang pendidikan dan kesehatan, 4. memindahkan BUMN ke daerah dan membangun sentra-sentra ekonomi yang khas, 5. membatasi pembayaran hutang luar negeri. 6. rekontrak krya, semua aset-aset milik bangsa terhadap asing dengan perjanjian yang lebih rasional. 7. membangun infrastruktur militer yang tangguh.”

Aku, “ Militer? Knp mas?”

Mas Abas, ” Agar soft diplomacy bisa efektif. tidak cukup kita bangga sebagai negara muslim dan demokrasi terbesar, negara yang menerapkan politik non blok/ bebas aktif, tanpa kekuatan hard diplomacy yang kuat, yakni ekonomi dan militer.”

Aku, “ ada lagi mas, beberapa temen yang aku tanya, ada yg menjawab akan langsung membayar hutang luar negeri kita, kenapa mas malah ingin membatasinya? aku tau, membayar lunas berarti pemerintah akan ga punya uang selama beberapa tahun, kita krisis beberapa tahun, tapi setelah itu kita tidak terbelit lagi. tapi kalau kita membatasi, sekarang kita memang punya uang lebih banyak, tapi makin lama makin banyak yang dibayarkan.”

Mas Abas, “ Ini masalah harga diri dan martabat bangsa. Indonesia bangsa yang besar, butuh banyak dana untuk membangun. Kalau kita bayar lunas, membahayakan banget. Idealnya, kita tetep bayar hutang, tapi jangan sampai tergantung dan mengharapkan hutang. Tiap tahun akan kita kurangi, dan secara bertahap kita mandiri untuk menghidupi rakyat negeri ini,”

Aku, “ bertahap? jadi ‘sama’ aja dun sama yang dilakukan pemerintahan SBY? nanya lagi mas, tadi mas bilang mau fokus ke pendidikan dan kesehatan. emang mau digimanain? nggratisin pendidikan dan kesehatn kan ga murah, ningkatin kualitas pendidikan gimana padahal ga di tiap kecamatan ada sekolahan, gimana prioritas mas, pendidikan, kesehatan, atau militer? masing-masing butuh alokasi dana banyak loh mas.”

Mas Abas, “ Kalo dibilang sama, mas ngga sepakat, karena kan agung baskoro. Pendidikan dan kesehatan gratis, dananya dari pembatasan pembayaran hutang, pajak progresif, dan pemotongan gaji dan tunjangan pejabat negara. sisa anggaran, akan dipake buat insentif gaji pegawai rendah dan menengah. Untuk militer, ntar dimaksimalkan PT Pindad, PAL, dan DI, karena kita punya industri militer dengan SDM yang handal. Kemudian dapat diambil dananya dari pos pengembalian hasil korupsi dan rekontrak. Ada beberapa bidang lain yang harus diperhatikan sangat potensial, yakni kehutanan, kelautan, pariwisata, dan pertanian.”

Aku, “sip-sip, barusan aku liat-liat lagi dari 7program mas yg awal tadi, 5 program mendatangkan keuntungan finansial, dan 2 program membutuhkan dana yang banyak. ohya, gmn dgn lingkungan? tadi malah mas bilang hutan salah satu aset potensial dalam ekonomi, hutannya mau dapain mas?”

“ .. (blm dibales smsku) ..”

12 komen:

melynsalam mengatakan...

Loh, bukannya ind0nesia uda keluar dari IMF ya nat?? Ato jangan2 aku yang berhalusinasi??

Anonim mengatakan...

Saya ingin menjadi presiden yg bisa mengambil semua pelajaran2 (yg baik) yg aku ambil dari presiden2 sebelumnya. Kesalahan para pemimpin bangsa kala itu akan saya jadikan sesuatu yg bukan lagi menjadi kesalahan.

Banyak yang berfikir untuk menasionalisasi semua aset bangsa, namun jangan semua, nasionalisasi semua perusahaan yang udah bener2 mengeruk habis aset bangsa ini (freeport). BIkin kontrak kerja baru untuk perusahaan2 dengan menguntungkan bangsa tanpa harus merugikan perusahaan tersebut.

Yang tidak kalah penting, bangun kedaulatan bangsa ini. Jangan daerah kota saja yang terus dilirik oleh pemerintah, namun daerah2 perbatasan justru yang perlu lebih diperhatikan. Bangun rasa kebangsaan indonesia pada masyarakat di perbatasan tersebut. Jangan mau dicaplok lagi sama tetangga sebelah.

sementara itu saja dulu.. nanti saya sambung lagi.

Hilmy Nugraha mengatakan...

hm..

Anonim mengatakan...

Mas Abas dari Jurusan Ilmu Pemerintahan 2005 bukan Administrasi Negara..direvisi yaa..

sangat kreatif blognya..terus berkarya anak mudi..semangat selalu

Anonim mengatakan...

asw

kalo aku jadi presiden, maka insya Allah aku bakalan ngundurin diri. sekian dan terima kasih.

wasw

nad mengatakan...

sii melyn: Indonesia udah keluar dari IMF? masa sih? yang aku denger malah hutang Indonesia ke IMF emang udah selesai, tapi kan Indonesia hutang bukan sama IMF aja. masih banyak sama yang laen, jadi hutang kita belum selesai.

atlantis-indonesia: mas atlantis, apakah saya bisa meminta contact person untuk menghubungi mas? saya akan mewawancarai mas juga secara intensif, dan hasilnya juga akan saya masukkan dalam postingan tentang presiden tahap dua. mohon kerjasamanya, mas.

mas hilmy: wawancara kepada mas akan saya masukkan juga dalam wawancara tahap dua

mas agung baskoro: jurusannya sudah saya revisi mas, maaf saya ndak nanya dulu, maaf banget, hehe. terima kasih kerjasamanya mas,

mas rendhy: yaah, mau mengundurkan diri?

Anonim mengatakan...

Wah interviewnya mantab...ini tar mau jadi arsitek merangkap reporter nih kyny...blm ada lho!

Anonim mengatakan...

asw

iya insya Allah ntar aku bakalan ngundurin diri. terus aku bakalan ngumpulin orang2 yang berkompeten untuk diangkat jadi ahlul hal wal aqdi, terus abis itu kita bakal nunjuk satu orang buat jadi pemimpin yang kita sebut dengan nama "khilafah". nah dari sini udah kegambar kan maksudnya gimana...

wasw

nad mengatakan...

sistem khilafah mas ren?

Anonim mengatakan...

asw

insya Allah demikian. mungkin ada 1 info yang perlu aku kasi disini, yaitu kelemahan terbesar dari sistem demokrasi.

demokrasi kita berlandaskan pada suara terbanyak. sedangkan manusia itu selalu berkecenderungan untuk menuruti hawa nafsunya. nah jadi dengan demokrasi, keadaan kehidupan bernegara yang ideal bakalan sulit terwujud (kalo nggak mau dibilang nggak bakalan terwujud sama sekali)

apa alasannya, ya itu tadi, karena hawa nafsu lebih berkuasa daripada kebenaran.

insya Allah demikian. huohohohohoho...

wasw

Anonim mengatakan...

Kalo jd presiden..mmm..mau mbuat album kayak Pak SbY..hehehe..^^v..

Hafiq mengatakan...

kok aku gak diwawancarain?
^_^

Posting Komentar

katakan apa yang kamu pikirkan,

aku

Foto saya
Jogja, Indonesia
freeLANDer, freeTHIINKer, freeWRITEr, freeREADer, architect, creativeDESIGNer, PHOTOSHOPer, CORELer, GUITARist, PILOKer, DISCUSSier, EATer, LAUGHer, LOVEr

fans-fansku, hehe

blog yang lain

tulisan masa lalu

kamu orang ke:

Counter