anak-anak BEM dan keluarga mereka

menghabiskan beberapa hariku di rumah membuatku sadar satu hal penting yang selama ini aku lupakan, dan kemungkinan teman-temanku yang lain juga lupa.

keluarga.

dirumah, aku menjadi sangat dekat dengan adik-adikku, dengan kedua orang tuaku. aku memasak untuk mereka, mendengarkan cerita-cerita mereka, mendengarkan mimpi-mimpi mereka, menghapus air mata mereka.

aku menjadi sangat dekat dengan adikku yang paling kecil, aku membantunya mengerjakan PRnya, mengajarkan mengaji, shalat, dan sebagainya. hal yang aku pikir jarang teman-teman BEM ku lakukan pada keluarga mereka di rumah meskipun keluarga mereka ada di Jogja.

teman-teman BEMku, melakukan banyak hal diluar rumah mereka. Di dalam ruang BEM, diluar ruang BEM, dan banyak lagi.

Mereka berkumpul beramai-ramai membersihkan BEM, padahal entah berapa kali mereka membantu ibu-ibu mereka membersihkan rumah.

Mereka berkumpul, berkata bahwa mereka mencoba mendengar aspirasi masyarakat Teknik, dan masyarakat Indonesia terhadap pemerintah. Tapi apakah mereka pernah mendengar aspirasi orangtua mereka yang setiap hari dikatakan jelas-jelas di rumah.

Mereka berkumpul, beramai-ramai pergi ke panti asuhan, mengajar anak-anak panti asuhan yang mereka bina. Tapi apakah mereka, sekalipun, pernah mengajarkan pelajaran sekolah adik-adik mereka di malam-malam mengerjakan PR adik-adiknya?

Mereka dengan mudahnya menuduh orang lain apatis terhadap kepentingan BEM Teknik, padahal mungkin mereka apatis tehadap keluarga mereka sendiri.

Percuma perubahan yang mereka agung-agungkan kalau mereka bahkan tidak melakukan perubahan itu di rumah mereka sendiri. Percuma mereka bilang mereka peduli dengan rakyat Indonesiakalau keluarga sendiri mereka abaikan. Aku muak dengan orang-orang seperti itu.

Percuma kepintaranmu setengah mati, percuma nilai ujian akhirmu setinggi awan, karena yang akan ditanya nanti adalah apakah kau mendengarkan kata-kata ibumu atau tidak.

7 komen:

melynsalam mengatakan...

sama.
aku juga tinggalnya suka pindah2, meskipun ga seekstrim kamu..

betewe dulu di aceh smp dimana kak?? aku juga pernah tinggal di banda aceh..

nad mengatakan...

smp 1

Ginanjar A Yuwana mengatakan...

i agree

melynsalam mengatakan...

sama dong.. berarti waktu aku kelas satu kakak kelas 2..
guru matematikanya Pak Sudirwan bukan??

nad mengatakan...

ohya?
aku lupa guru maktematikanya siapa.
kamu disana sampe kelas berapa mel?

melynsalam mengatakan...

dari kelas 1 sampe kelas 2 semester 1, terus ngungsi ke kampung karena tsunami. 6 bulan kemudian baru balik ke smp 1 lagi.

Meidwinna Saptoadi (Meina Fathimah) mengatakan...

makasih nad

Posting Komentar

katakan apa yang kamu pikirkan,

aku

Foto saya
Jogja, Indonesia
freeLANDer, freeTHIINKer, freeWRITEr, freeREADer, architect, creativeDESIGNer, PHOTOSHOPer, CORELer, GUITARist, PILOKer, DISCUSSier, EATer, LAUGHer, LOVEr

fans-fansku, hehe

blog yang lain

tulisan masa lalu

kamu orang ke:

Counter