Pembuatan Karya Tintin

Penelitian

Sejak episode Lotus Biru, Hergé banyak melakukan penelitian yang cukup mendalam sebelum memulai suatu cerita, sebagaimana yang dikatakannya "It was from that time that I undertook research and really interested myself in the people and countries to which I sent Tintin, out of a sense of responsibility to my readers" yang bisa diterjemahkan menjadi "Sudah saatnya aku melakukan penelitian yang mendalam atas negara dan kultur budaya, orang-orangnya yang ada pada negara itu, dimana aku mengirimkan Tintin kesana, sebagai tanggung jawabku kepada para pembacanya"[7].

Hergé melakukan penelitian ini dari beberapa referensi yang dibacanya dan juga dari beberapa foto yang didapatkannya sebagai seorang wartawan di dunia nyata. Dengan ini dia mampu membangun suatu "dunia nyata" untuk Tintin, dan juga membangun suatu negara khayal, serta menghiasi mereka dengan berbagai latar belakang budaya dan politik, dimana hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh beberapa fakta sejarah selama kehidupannya. Dalam ulasan Pierre Skilling, dia melihat bahwa Hergé melihat monarki sebagai satu bentuk pemerintahan yang sah, bukan demokratik, yang sangat jarang ditampilkan dalam serial ini[25]. Syldavia sebagai contoh, dijelaskan dengan teramat detail olehnya dimana dia menceritakan sejarahnya, kebiasaannya dan bahasa yang dipakainya. Dia menyebutkan bahwa negara tersebut berada di area Balkan, dan mereka memiliki pemerintahan sendiri, sebagaimana negara Albania[26]. Negeri itu sedang dalam penyerangan dari negara tetangganya Borduria yang berusaha untuk menundukkannya sebagaimana terlihat dalam episode Tongkat Ottokar. Situasi ini dalam dunia nyata terjadi ketika Italia menundukkan Albania dan Cekoslowakia oleh Austria sebagai bagian dari perluasan wilayah Nazi Jerman sebelum Perang Dunia Kedua[27].

Hergé juga memasukkan penelitiannya kedalam cerita sebagaimana yang terlihat ketika ia hendak mengirimkan Tintin ke Bulan dan dapat terlihat pada ceritanya yang terbagi atas dua episode, Perjalanan ke Bulan dan Petualangan di Bulan. Penelitiannya untuk serial ini, diakui dalam majalah tentang Ilmu Pengetahuan Internasional yang terbit secara mingguan, New Scientist: "The considerable research undertaken by Hergé enabled him to come very close to the type of space suit that would be used in future Moon Exploration, although his potrayal of the type of rocket that was actually used was a long way off the mark." Atau terjemahannya "Penelitian yang dilakukan oleh Hergé membuatnya dapat melukiskan pakaian luar angkasa persis seperti yang akan dipakai dalam ekspedisi ke bulan, walaupun roket yang digambarkan dalam serial ini sama sekali jauh dari kenyataan yang dipergunakan dalam pengiriman manusia ke Bulan". Roket ke bulan yang ada dalam serial ini didasarkan pada roket produksi Jerman dengan tipe V2 Roket[28]

Pengaruh

Hergé muda sangat mengagumi Benjamin Rabier dan terlihat bahwa beberapa gambar dalam episodenya yang pertama Tintin di Tanah Sovyet terpengaruh oleh hal ini, khususnya pada gambar-gambar binatang yang ada pada episode tersebut. René Vincent, seorang Art Deco desainer, juga mempengaruhinya terutama dalam episode-episode awal: "Pengaruh René dapat dilihat pada bagian-bagian awal episode Tintin di Tanah Sovyet, dimana lukisannya dibuat berdasarkan suatu tarikan garis dekoratif, seperti layaknya huruf 'S'...".[29]. Dia juga tidak sungkan untuk mengakui bahwa dia telah mengambil lukisan hidung yang sangat bundar dari seorang George McManus, dan membuatku sangat menyenangkan mempergunakannya tanpa adanya sanggahan[30].

Selama penelitiannya yang mendalam yang dilakukannya dalam proses pembuatan Lotus Biru, membuatnya terpengaruh juga oleh pola-pola ilustrasi dibuat oleh orang-orang China dan Jepang. Hal ini terlihat jelas pada penggambaran tentang pemandangan pantai yang merupakan tiruan dari pekerjaan yang dilakukan oleh Hokusai and Hiroshige..[31][32]

Dia juga menyatakan bahwa Mark Twain sebagai orang yang turut andil memberikan pengaruh pada penulisannya tentang serial ini, walaupun pengakuannya ini bisa menjadi bumerang ketika ia menggambarkan bahwa bangsa Inca tidak memiliki pengetahuan tentang kapan akan terjadi gerhana matahari berikutnya sebagaimana yang terlihat pada episode Di Kuil Matahari, suatu kesalahan yang ditemukan oleh T.F. Mills yang mengungkapkan kenytaan bahwa bangsa Inca sangat sadar akan adanya hari kemudian "Connecticut Yankee".[8]

0 komen:

Posting Komentar

katakan apa yang kamu pikirkan,

aku

Foto saya
Jogja, Indonesia
freeLANDer, freeTHIINKer, freeWRITEr, freeREADer, architect, creativeDESIGNer, PHOTOSHOPer, CORELer, GUITARist, PILOKer, DISCUSSier, EATer, LAUGHer, LOVEr

fans-fansku, hehe

blog yang lain

tulisan masa lalu

kamu orang ke:

Counter