buku tulis baru

Aku udah menginjak lembar ke 16 buku WEEKEND ini. Atau lebih dikenal dengan buku biru. Aku langsung berpikir untuk mencari gantinya dengan yang baru.

Mumpung di Semarang, mumpung aku belum jalan-jalan di sini, juga kayaknya disini banyak buku tulis bagus, terus ada Asti yang nemenin, langsung aja ngajak dia jalan ke Gramed.

Tapi buku-buku tulis yang oke itu, meskipun mahal, aku ga ngerasa sayang banget ngeluarin uang buat beli buku itu. Soalnya buku bagus jelas bisa memotivasi kita untuk nulis didalemnya. Tadi juga sempet bingung milihnya. Soalnya banyak banget buku yang gambarnya bagus, juga warnanya bagus. Baik gambar-gambar didalemnya, warna-warna garis dan gambar yang ikut menyemangati menulis.

Tapi akhirnya aku memilih dua buku yang aku ga akan nyesel milihnya karena udah diseleksi ketat. Hoho.

Pertama yang aku yakin adalah BLACKBOOK. Itu buku keren banget. Warnanya item semua termasuk kertasnya. Nulisnya pake pulpen tinta silver. Dan dibukunya ada tempat khusus naro pulpen silver itu (cerdas banget, karena pulpen silver itu kan jarang dipake buat kertas laen). Rencananya, itu buku mau aku bikin catatan perjalanan. Foto-foto hasil perjalanan aku tempel disana, terus aku tulis tangan. Dan pasti jadinya bagus^^. Pengen nulis buku kayak buku yang ada balon Zeppelinnya itu. Aku juga mau begitu. Mimpi-mimpiku ada disana.

Buku kedua lebih sulit untuk diputuskan. Karena saingannya jauh lebih banyak. Buku kedua jauh lebih penting karena ia sebenar-benarnya pengganti buku biru ini.

Aku suka kertas menulis yang berwarna kuning. Karena kesannya lebih lama, lebih bersejarah, dan lebih berharga daripada yang baru. Kemudian bukunya harus A5, karena ukuran B5 yang binder besar itu, dari usur psikologis, udah tertekan dengan baris yang begitu banyak. Jadi kalau mau nulis banyak udah stress duluan. Kalo bukunya kecil, kan cepet habis halamannya.

Syarat selanjutnya, buku itu mencolok okay, tapi gambar-gambar tidak mengganggu tulisanku. Padahal fungsi utama buku yang aku beli adalah untuk menulis. Bukan untuk mengamati gambarnya.

Tapi juga jangan dari sampulnya ia sangat tidak indah. Sederhana itu baik,tapi indah, sehingga yang ditonjolkan justru kesederhanaannya itu. Jangan sangat sederhana sekali sehingga tidak terlihat.

Dengan kesemua syarat yang sulit itu, akhirnya aku memilih, buku yang hitam (agak bingung, karena bukuku dua-duanya hitam), tapi ada pinknya. Tapi A5. Tapi ada beberapa warna tambahan. Beberapa gamar yang lucu tapi tidak mengganggu. Kertasnya berwarna kuning. 100lembar. Meskipun mahal, 33ribu.

Dan aku ucapkan selamat ikut berjuang denganku, wahai kedua BLACKBOOKku. Mari berjuang bersama. Aku menjadi termotivasi untuk terus menulis. Segera menyelesaikan buku biru ini dan segera merasakan panas membara lahan peperangan disana.^^

NADIA AGHNIA FADHILLAH
lahan peperangan baru? i'm coming.
8 juli 2009

0 komen:

Posting Komentar

katakan apa yang kamu pikirkan,

aku

Foto saya
Jogja, Indonesia
freeLANDer, freeTHIINKer, freeWRITEr, freeREADer, architect, creativeDESIGNer, PHOTOSHOPer, CORELer, GUITARist, PILOKer, DISCUSSier, EATer, LAUGHer, LOVEr

fans-fansku, hehe

blog yang lain

tulisan masa lalu

kamu orang ke:

Counter