menjadi yang bukan diriku
Kemaren Mas Antok bikin resepsi pernikahannya, dan Budhe minta aku buat jadi pager ayu disana, sama Asti, juga sama Mba Anik. Tugasnya memang cuma minta tamu undangan menulis di buku tamu, memberikan souvenir, dan tersenyum.
Sebenernya gitu doang sih ngga masalah, itu hal gampang untuk dilakukan. Tapi yang ngga gampang adalah, tuntutan penampilan. Seorang pager ayu harus dirias paling tidak selevel dibawah riasan sang pengantin perempuan. Dan riasannya tidak tanggung-tanggung.
Sialnya, karena sudah terikat janji, aku tidak bisa menolak untuk tunduk kepada perias. Alisku dicukur hingga membuatku kelihatan seperti tokoh antagonis di sinetron-sinetron, kelihatan jauh lebih jahat dari biasanya. Aku tersenyum malah terlihat seperti sedang menyeringai. Mengerikan.
Kemudian pake lipstik, eyeshadow yang ada double tapenya di kelopak mataku, sama apalagi, gatau.
Bajunya pake kebaya, yang dalemannya korset yang ada sumpelan di anunya jadi aku kelihatan punya anu padahal itu cuma kamuflase. Bohongan, kosong pula. (Haha, ngomongin apaan sih nad?). Dan sumber segala bencana dan marabahaya datang dari bulu mata palsu.
Bulu mata palsu yang sering dipake artis-artis itu dipasang juga di mataku untuk pertama kalinya. Dan ternyata rasanya tidak menyenangkan. Aku heran kenapa mereka baik-baik saja.
Aku biasanya pake kacamata karena aku memang buta. Dan kacamata itu tidak pernah aku lepas dalam waktu yang lama. Misalnya cuman aku lepas waktu tidur, shalat, dan mandi. Selebihnya tidak. Kalau aku pake bulu mata palsu, mau ngga mau, aku harus membuka kacamataku karena mengganggu kedipan mata. Untuk artis-artis, mereka pake contact-lens dan bukan kacamata. Aku tidak punya.
Melepas kacamata disaat aku ketergantungan dengannya, membuat mataku berair karena tidak bekerja semestinya. Bayangan jatuh sebelum mencapai retina dan tidak melihat apa yang biasanya bisa aku lihat membuat mataku berontak dan terus menangis.
Air yang keluar dari mataku membuat lem bulu mata tidak bekerja, dan bulu mata jatuh sangat mengganggu dan merepotkan. Padahal air mataku keluar terus-terusan.
Kalau air mata keluar terus, berarti pilek. Kalau aku pilek, pasti aku repot. Ingusan, tisu, mbleber-mbleber. Kalo angu ngeluarin ingus biasaanya, itu normal. Tapi kalo aku ngeluarin ingus, ngelapnya ragu-ragu karena takut menghapus make up di atas bibir, semuanya jadi berantakan.
Ditambah harga diriku yang tidak menyukai aku melakukan hal-hal yang bukan diriku, mataku tidak bisa melihat apa-apa. Pendengaran yang memburuk karena kemampuan visualku memburuk sangat memperparah kondisiku.
Akhirnya sampai pada titik klimaks. Pilekku menjadi-jadi. Bukan cuma pilek dan ingusan biasa. Tapi juga flu. Mataku berat, dengan pakaian yang mencekik, kepalaku pusing, hidungku tidak kuat melalui cobaan berat. Dan akhirnya aku ambruk.
Ambruk seambruk-ambruknya. Segala penyakit tiba-tiba menghampiri. Pusing, flu, batuk, masuk angin datang bertamu. Dan tubuhku benar-benar tidak bisa bangun. Tidak bisa melihat, tidak bisa mendengar. Bahkan bisa menyeberang di jalan besar di depan hotel sendirian adalah sebuah keajaiban.
Yang aku bisa lakukan adalah menangis karena sakit. Tangis yang keluar tanpa sakit hati. Dan aku tertidur sambil menangis. Terus-terusan.
Hal ini membuatku trauma didandani, terutama trauma dengan bulu mata palsu.
NADIA AGHNIA FADHILLAH
trauma bulu mata palsu
6 juli 2009
aku
- nad
- Jogja, Indonesia
- freeLANDer, freeTHIINKer, freeWRITEr, freeREADer, architect, creativeDESIGNer, PHOTOSHOPer, CORELer, GUITARist, PILOKer, DISCUSSier, EATer, LAUGHer, LOVEr
- aiang aikal
- ardy seto
- arif KA
- asti satu
- denny eko
- dimas agil
- doni
- dwinna
- emel
- erwin jahja
- fikri hidayat
- gandul-gandul
- gilang
- ian
- mas abas
- mas adhi
- mas faaz
- mas fauzi
- mas firman
- mas frizky
- mas hafiq
- mas hilmy
- mas miftah
- mas rendhy
- mas reza
- melyn
- mita
- musyafa
- nasikun
- ninan
- om makbul
- pari
- pras
- raisa
- sau
- si lebah kecil
- sino
- tifa
- yadhi
- zy
6 komen:
cantik gak nad?
hiks,
haikal udah liat fotonya,
ibunya haikal juga ga sengaja liat fotonya,
katanya sih cantik.
yailah, ga perlu didandanin juga aku kan udah oke.
:P
nad?
alis matamu dicukur?
wedew! sayang kemaren pas ketemu di arsi aku nggak memperhatikan dengan detil...pengen liat apa bener kamu tampak lebih antagonis?
heheheheheh...
seumur2 aku nggak akan mau alisku dicukur...
tapi kalo orang nikahan biasanya gitu...
heum heum heum!
kenapa kalu kamu nggak mau dicukur nggak bilang di awal nad?ato udah bilang cuman dicuekin?
tif,
tolong diliat lagi tanggal aku nulis ini.
juli2009,
udah setengah tahun lalu dicukurnya,
sekarang mah, udah tumbuh lagi. haha.
oiya yaaaa,,,aku cuman baca ntu termasuk postinganmu yang lumayan update,,ga liat banget..
oww owww sekarnag nadia kan udah mule feminim...
oww owww owwww auuuuuuuuuu!
kamu bilang gitu, aku jadi sakit perut tif,
kebelakang dulu ya,
:P
hahaha
baru dibilang feminim sekali, udah jadi jorok lagi. haha.
Posting Komentar
katakan apa yang kamu pikirkan,