karyawan perpustakaan
Kenapa semua bapak atau ibu yang biasanya ngejaga perpustakaan galak-galak? Mereka tidak sabaran dan berprinsip kalau ada yang bersalah di perpustakaan, yang bersalah pastilah mahasiswa. Mereka tidak mau tahu adanya kesalahan teknis dari mereka sendiri dan selalu menyalahkan mahasiswa untuk semua hal dalam perpustakaan.
Apa mereka memang dibayar untuk itu? Aku tidak mengerti. Kalau hanya satu atau dua pustakawan yang galak, itu tidak masalah, kita bakal jarang menjadi sasaran kemarahan dan kejengkelan mereka. Sama jarangnya berhadapan dengan dosen yang galak. Sama jarangnya dengan kenek bis yang galak.
Apa salah satu syarat untuk dapat dierima menjadi pustakawan adalah bertampang galak dan bukannya kadar ilmu dari banyak buku yang ada di perpustakaan? Entahlah. Karena yang sebenarnya terjadi adalah, penjaga perpustakaan dari aku SD, perpustakaan SMA, perpustakaan Jurusan Arsitektur, hingga perpustakaan UPT II UGM, pustakawannya semuanya beringas.
Yang tidak galak seingatku hanya pustakawan perpustakaan SMPku dulu. Mungkin karena aku sudah lupa orangnya yang mana dan sudah pernah melakukan apa terhadapku. Mungkin juga dia baik karena setiap kali meminjam buku, peminjam (dalam hal ini aku) diwajibkan menyampulkan buku-buku yang aku pinjam. Mungkin karena sekolah tidak punya uang untuk membelikan sampul atau malah terlalu malas mengeluarkan uang.
Pustakawan yang paling menyebalkan yang aku rasa selama kuliah. Yaitu pustakawan yang bekerja di Perpustakaan Jurusan Arsitektur dan Perpustakaan UGM.
Well, baru-baru ini aku baca di koran, kalau ada artikel yang mengatakan bahwa keberadaan pustakawan sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan. Bahkan ada perlombaan penulisan karya ilmiah dan banyak pelatihan-pelatihan untuk beliau-beliau.
Aku setuju. Bahwa seorang pustakawan, keberadaannya sangat penting dan tidak digaji hanya untuk menekan tombol laser merah pada barcode buku dan kartu perpusku. Mereka ada disana, untuk membantu meningkatkan peradaban masyarakat dengan adanya perpustakaan. Sebuah tujuan mulia yang mungkin hanya diniatkan oleh pustakawan yang memang memiliki idealisme.
aku
- nad
- Jogja, Indonesia
- freeLANDer, freeTHIINKer, freeWRITEr, freeREADer, architect, creativeDESIGNer, PHOTOSHOPer, CORELer, GUITARist, PILOKer, DISCUSSier, EATer, LAUGHer, LOVEr
- aiang aikal
- ardy seto
- arif KA
- asti satu
- denny eko
- dimas agil
- doni
- dwinna
- emel
- erwin jahja
- fikri hidayat
- gandul-gandul
- gilang
- ian
- mas abas
- mas adhi
- mas faaz
- mas fauzi
- mas firman
- mas frizky
- mas hafiq
- mas hilmy
- mas miftah
- mas rendhy
- mas reza
- melyn
- mita
- musyafa
- nasikun
- ninan
- om makbul
- pari
- pras
- raisa
- sau
- si lebah kecil
- sino
- tifa
- yadhi
- zy
1 komen:
setujuuu banget...
keseringan emang pustakawan galak..pake acara kebanyakan ngomel ;)
Posting Komentar
katakan apa yang kamu pikirkan,