Warisan

Tintin dan penciptanya Hergé telah dijadikan panutan dan menjadi bahan rujukan banyak pekerja seni di dunia komik. Yang paling terkenal dan paling berpengaruh adalah, gaya penggambaran Hergé yang disebut sebagai ligne claire. Semua pihak yang urun rembug pada majalah Tintin juga mempergunakan gaya ini. Dan yang paling bisa dilihat terpengaruh akan gaya tadi adalah ketika kita memperhatikan hasil karya dari Jacques Tardi, Yves Chaland, Jason Little, Phil Elliott, Martin Handford, Geoff Darrow dan Garen Ewing.

Warisannya yang lain adalah terciptanya pasar komik untuk para kolektor; serial yang diikuti dengan edisi khusus untuk para kolektor banyak diadopsi dan diterapkan oleh para penerbit dari Perancis dan Belgia. Model ini menjadikan para pencipta komik akan mendapatkan pemasukan yang cukup stabil, dimana mereka masih dapat mendapatkan penghasilan di samping mereka dituntut untuk selalu menghasilkan kreasi-kreasi baru. Hal ini berlawanan dengan pola yang diterapkan oleh para penerbit dari Amerika dan Inggris dimana mereka menganut pola yang lain, yang kurang menguntungkan bagi para pencipta komik. Namun hal ini dibantah oleh Roger Sabin yang menyatakan bahwa pola yang pertama akan membuat para pekerja seni akan menghasilkan hasil yang prima."[66] Paul Gravett juga menyatakan bahwa berbagai macam bahan rujukan dan juga arsip foto milik Hergé yang mulai diimplementasikan sejak Lotus Biru, adalah suatu titik balik penting yang membuat karya-karya-Nya menjadi lebih dewasa dan lebih baik."[7]

Di dunia seni, baik Andy Warhol dan Roy Lichtenstein menyatakan bahwa Hergé sebagai orang yang sangat mempengaruhi mereka. Lichtenstein membuat lukisan yang didasarkan pada cuplikan episode dari Petualangan Tintin, sedangkan Warhol mempergunakan gaya "ligne claire" serta membuat seri lukisan dimana Hergé menjadi subyeknya. Ia menyatakan bahwa: "Hergé telah mempengaruhiku sebagaimana layaknya Walt Disney. Untukku, Hergé bukan hanya sekedar artis komik kebanyakan."[67]

Dalam dunia musik, Tintin telah menjadi inspirasi dari beberapa group band dan musisi. Sebuah group bank dari Inggris bergenre technopop dari era tahun 1980-an mengambil nama dari si kembar Dupont dan Dupond. Stephen Duffy, bekas anggota dari group band Duran Duran, menampilkan the minor hit single "Kiss Me" dengan nama "Tintin"; namun dia harus mengubah namanya dikarenakan tekanan akan penyalahgunaan hak atas kekayaan intelektual. Duffy juga membuat album Designer Beatnik dengan nama "Doctor Calculus" yang mengambil referensi dari Profesor Lakmus. Sebuah group band beraliran rock (psychedelic rock)dari Australia dan group bank American independent progressive rock juga mempergunakan nama "Tin Tin", tak lupa duet group dansa dari Inggris Tin Tin Out juga terinspirasi dari serial ini. Penulis/penyanyi dari Afrika Selatan Gert Vlok Nel membandingkan Tintin dengan Tuhan pada lagunya berjudul "Waarom ek roep na jou vanaand". Kemungkinan besar hal ini dikarenakan karakter Tintin yang begitu sempurna yang sudah seperti layaknya Tuhan. Seorang kartunis dari Australia cartoonist, Bill Leak sering menganalogikan Perdana Mentri Australia Kevin Rudd sebagai Tintin.

Hergé juga dipuji sebagai "creating in art a powerful graphic record of the 20th century's tortured history" melalui hasil karyanya, Tintin.[68] sedangkan "Ensiklopedia Komik Dunia Maurice Horn" menyebutnya sebagai orang yang memiliki "spear-headed the post World War II renaissance of European comic art".[69] Seorang ahli filsuf Perancis, Michel Serres menyatakan bahwa 23 album Tintin telah menghasilkan "chef-d'oeuvre", suatu mahakarya dimana hingga detik ini belum ada novelis Perancis yang menandinginya dalam hal ketelitiannya dan kemasyhurannya".[70]

Perlu diingat pula bahwa Tintin pernah dijadikan bahan referensi dari serial The Simpsons dalam episode Husbands and Knives.

Penghargaan

Pada tanggal 1 Juni 2006, Dalai Lama memberikan penghargaan International Campaign for Tibet's Light of Truth atas tokoh Tintin, bersama-sama dengan Archbishop Afrika Selatan Desmond Tutu.[71] Penghargaan itu diberikan sebagai pengakuan atas karya Hergé Tintin di Tibet, dimana Executive Director dari Dunia Informasi Teknologi dari Europa, Tsering Jampa menyampaikan bahwa"for many ... their introduction to the awe-inspiring landscape and culture of Tibet".[72] Pada tahun 2001, Yayasan Hergé memperbaiki terjemahan bahasa Tionghoa atas karyanya dengan judul Tintin di China's Tibet. Dimana kemudian karya tersebut dicetak ulang dengan terjemahan yang benar.[73] Sebagai wakil dari Yayasan Hergé, janda Hergé Fanny Rodwell menyatakan: "Kami tidak pernah menduga bahwa kisah persahabatan ini akan memiliki gema lebih dari 40 tahun kemudian"

Terjemahan

Proses penerjemahan serial ini kedalam bahasa Indonesia amat berbeda-beda tergantung dari pemegang hak lisensi untuk penerjemahannya yang diberikan oleh Casterman. Serial ini telah mengalami proses penerjemahan yang tiga kali, dimana pertama kali dilakukan oleh PT. 35 Djakarta. Namun sayangnya hasil karya terjemahan pertama ini saat ini boleh dibilang sudah tidak ada, dikarenakan buku terbitannya hampir tidak ada yang memilikinya.

Terjemahan kedua yang dilakukan oleh Indira mendapat tempat yang cukup mendalam di hati para pecinta komik ini di Indonesia. Kesulitan yang dihadapi oleh penerbit adalah mencari padanan kata dalam bahasa Indonesia yang tepat tanpa keluar dari balon teks yang sudah ada. Ketentuan ini adalah hal mutlak yang dilakukan sebagaimana yang telah dipersyaratkan oleh penerbit serial ini dari luar negeri. Seringkali, akhirnya besar hurufnya yang dikorbankan, sehingga tidak jarang tulisannya menjadi lebih agak susah untuk dibaca karena kecilnya. Selain itu kata-kata khas yang sering diucapkan oleh Kapten Haddock ketika marah tidak begitu saja diterjemahkan karena jika begitu maka akan mengaburkan tujuannya. Serial terbitan Indira ini lebih mengacu ke versi bahasa Inggrisnya sehingga penamaan tokoh-tokohnya juga mengacu kesana. Sebagai contoh, anjing fox-terrier putih, teman setia Tintin yang dalam bahasa Perancis-nya bernama Milou menjadi bernama Snowy. Kemudian tokoh detektif kembarnya bernama Thomson dan Thompson, sedangkan tokoh profesor kita bernama Profesor Cuthbert Calculus.

Terjemahan ketiga dilakukan oleh Gramedia, dimana memiliki hak lisensi langsung dari Casterman di Belgia. Perubahan yang sangat terlihat jelas adalah dalam format ukuran bukunya, dimana ukuran yang mereka buat adalah lebih kecil dari ukuran terbitan Indira. Selain itu beberapa tokoh utama lebih mengacu ke nama-nama mereka dalam bahasa Perancis, seperti Milo, Dupont dan Dupond dan Profesor Lionel Lakmus.

Benda-Benda Koleksi

Gambar-gambar dari serial ini memunculkan bisnis baru berupa barang-barang memorabilia ataupun koleksi, dimana barang-barang ini akan diburu oleh para kolektornya. Gambar dari serial ini telah dipergunakan untuk menjual berbagai macam barang memorabilia dari jam beker sampai dengan pakaian dalam.[56] Saat ini diperkirakan telah ada lebih dari 250 barang dalam berbagai bentuk yang dibuat dan dijual sehubungan dengan tokoh-tokohnya, dimana beberapa bagiannya menjadi barang wajib untuk dimiliki oleh para kolektor.[57]

Berbagai bentuk barang koleksi dari serial ini.

Sejak Hergé berpulang, Yayasan Hergé yang saat ini memegang lisensi untuk barang-barang koleksi tersebut, dengan merek dagang, Moulinsart, divisi komersil dari yayasan tersebut. Peter Horemans, yang kemudian menjadi pimpinan di Moulinsart, mengatakan bahwa: "Kami harus sangat berhati-hati dengan barang-barang yang ada. Hal ini kami lakukan dengan cara memilih rekan kerja secara selektif ... membuatnya terkenal sebagaimana layaknya dia, maka diperlukan kehati-hatian dalam penggunaannya."[58] Walau bagaimanapun , yayasan tidak luput dari kritikan "menyederhanakan karya dari Hergé dan lebih mengkhususkan pada barang-barang kenangan" adalah suatu gerakan yang baru timbul di akhir tahun 90-an untuk menggambarkan secara tiga dimensi apa yang sudah dilihat dalam komiknya menjadikannya wajar untuk dikenakan biaya tertentu.[59]

Sebagai contoh NBC Universal adalah satu-satu yang berhak untuk memperdagangkan segala barang-barang memorabilia dari serial yang terkenal ini di Amerika Utara.

Toko

Toko Tintin di Covent Garden, London

Berbagai macam barang memorabilia dan koleksi tentang Tintin dapat diperoleh dari jaringan toko di hampir seluruh dunia. Toko yang pertama diresmikan oleh Jane Taylor pada tahun 1984, yang terletak di Covent Garden, London, dimana sekarang banyak memiliki cabangnya di seluruh pelosok dunia, termasuk dua toko di Belgia, yang tepatnya terletak di Brussel dan Bruges. Jaringan toko buku dari Inggris yang bernama Ottakars adalah mengambil nama dari Raja Ottokar, dari episode Tongkat Ottokar, dan oleh karena itu toko tersebut memiliki banyak persedian barang-barang koleksi atas Tintin [60]. Selain itu saat ini juga banyak ditemui berbagai macam cafés yang mengusung tema Tintin di seluruh pelosok dunia.

Perangko

Gambar Tintin beberapa kali dipergunakan sebagai gambar di perangko yang diterbitkan dalam rangka memperingati hari-hari khusus,[61] dimana seri pertama diterbitkan oleh Dinas Pos Belgia pada tahun 1979[62] dalam rangka perayaan hari "Filatelis muda Belgia". Ini adalah seri perangko pertama yang menampilkan gambar dari komik Belgia, and juga merupakan perangko pertama di dunia yang menampilkan tokoh pahlawan dari komik.

Pada tahun 1999, the Dinas Pos Belanda menerbitkan dua buah perangko pada tanggal 8 Oktober 1999, dimana gambarnya didasarkan pada episode Perjalanan ke Bulan, yang langsung terjual habis hanya beberapa jam setelah diedarkan. Dinas Pos Perancis (fr) La Poste (Français) kemudian menerbitkan perangko Tintin dan Milo di tahun 2001. Untuk menandai akhir dari penggunaan mata uang Belgia, Franc, dan juga dalam rangka merayakan 70 tahun kelahiran episode Tintin di Congo, dua buah perangko lagi diterbitkan oleh Dinas Pos Belgia pada 31 Desember 2001. Perangko tersebut juga diterbitkan di Kongo pada waktu yang bersamaan. Pada tahun 2002 Dinas Pos Perancis menerbitkan serial Sampul Hari Pertama yang menampilkan tokoh kita, Tintin, sedangkan pada tahun 2004 kantor pos Belgia merayakan hari kelahirannya yang ke 75, yang sekaligus juga perayaan hari kelahiran yang ke 50 dari episode Petualangan di Bulan serta perayaan kelahiran yang ke 35 untuk pendaratan di Bulan yang ditampilkan dalam serial perangko yang didasarkan pada episodeExplorers on the Moon.[63] Pada tahun 2007, dan dalam rangka untuk merayakan hari kelahiran Hergé yang ke 100, Belgia, Perancis dan Swiss, merencanakan untuk menerbitkan perangko khusus perayaan peringatan.[64]

Koin

Selain dalam bentuk perangko, tokoh Tintin juga dikenang dalam bentuk koin peringatan beberapa kali. Pada tahun 1995, pihak Monnaie de Paris menerbitkan satu set yang terdiri dari 12 koin untuk merayakan 10 tahun meninggalnya Hergé, dimana koin-koin tersebut terbuat dari perak, dan dibuat dengan jumlah sangat terbatas sebanyak 5000 buah saja. Selian itu pernah juga ditampilkan koin peringatan untuk memperingati 50 tahun kelahiran episode Perjalanan ke Bulan, secara terbatas sebanyak 10,000 buah saja. Belgia juga mencetak edisi terbatas koin peringatan untuk merayakan 75 tahun kelahiran Tintin pada Januari, 2004.[65] Koin tersebut yang terbuat dari bahan perak dan menampilkan tokoh Tintin dan Milo yang dicetak secara terbatas sebanyak 50,000 saja. Walaupun koin tersebut menampilkan sisi yang menampilkan nilai €10, sebagaimana layaknya koin peringatan lainnya, hanya bisa dipergunakan di negara penerbitnya, dalam hal ini adalah di Belgia.

Buku

Begitu banyak buku yang telah diterbitkan dalam rangka mengupas tokoh kita Tintin.

Adaptasi dan Pameran

Serial komik Petualangan Tintin telah diadaptasi ke dalam berbagai bentuk media berdasarkan komiknya. Semasa Hergé masih hidup, dia sendiri yang memimpin para artis dari studionya untuk membuat film animasi ini. Namun ketika ia sudah berpulang, maka yayasannya lah yang meneruskan pekerjaan ini dan juga melaksanakan berbagai eksebisi[40].

Film

Adaptasi dalam bentuk film ada yang berupa film animasi, namun adapula yang berupa film yang diperankan oleh manusia, dimana semua itu didasarkan pada serial komik yang terkenal ini.

Steven Spielberg membeli opsi untuk memfilmkan Tintin beberapa waktu sebelum Hergé meninggal pada tahun 1983, namun sayangnya pada waktu itu Spielberg belum pasti akan menjadi sutradaranya sehingga Hergé menolak untuk menandatangani kontraknya [41]. Baru pada November 2002, perusahaan perfilman animasi terkemuka Dreamworks membeli hak untuk memfilmkan serial ini ke layar lebar[42]. Sutradara terkenal dan dikenal luas sebagai pecinta Tintin, Steven Spielberg akan bekerjasama dengan Peter Jackson untuk membuat trilogynya dengan aktor utama, Jamie Bell sebagai Tintin[43] dan Andy Serkis sebagai Kapten Haddock. Kedua sutradara besar tersebut mengatakan bahwa adaptasi ke layar lebar dalam bentuk bukan komikal akan memberikan tantangan tersendiri pada mereka, karena begitu dalamnya kesan yang telah melekat pada para pembacanya[44].
Steven Moffat didapuk sebagai penulis naskah, dimana dia melakukan penandatangan kontrak dengan DreamWorks pada November 2006 untuk tiga film[45]. Cerita itu diambil dari 23 serial ini yang telah terbit tidak termasuk Tintin dan Alpha-Art yang telah diterbitkan pada kurun waktu 1929 sampai dengan 1976[46]. Spielberg akan menyutradarai film yang pertama dimana pengambilan gambarnya akan direncanakan dimulai pada September 2008[47]. Judul yang akan diadaptasi dalam bentuk film adalah Kepiting Bercapit Emas, Rahasia Unicorn dan kelanjutannya Harta Karun Rackham Merah.[48]

Dokumenter

Selama ini sudah ada dua dokumenter yang telah dibuat baik untuk Tintin ataupun untuk Hergé sendiri. Dokumenter tersebut adalah:

  • I, Tintin (1966), sebuah dokumenter yang dibuat dalam Bahasa Perancis.
  • Tintin and I (Tintin dan Aku), yang dibuat oleh sutradara berkebangsaan Denmark bernama Anders Høgsbro Østergaard in 2003, suatu produksi bersama dari Denmark, Belgia, Perancis dan Swiss. Dokumenter ini dibuat berdasarkan wawancara atas Hergé yang direkam dalam tape recorder oleh Numa Sadoul sejak tahun 1971. Walaupun hasil dari wawancara itu telah diterbitkan dalam bentuk buku, namun Hergé diperbolehkan untuk melakukan perubahan seperlunya sebelum diterbitkan dan beberapa bagiannya diubah ataupun dipotong[49]. Dokumenter tersebut sudah disiarkan di saluran televisi nirlaba PBS di Amerika Serikat pada tanggal 11 Juli 2006[50].

Televisi

Dua serial televisi animasi pernah dibuat, dimana keduanya merupakan adaptasi dari komiknya namun bukan dari cerita aslinya sehingga memiliki beberapa perbedaan mendasar. Kedua serial tersebut adalah:

  • Hergé's Adventure of Tintin yang diproduksi oleh Belvision. Versi ini telah ditayangkan pada kurun waktu 1958 hingga 1962, dengan 104 episode, dimana setiap episodenya tak lebih dari 5 menit telah dibuat dan ditayangkan pada kurun waktu itu. Versi ini diadaptasi oleh Charles Shows dan kemudian disulih suarakan kedalam bahasa Perancis oleh Greg yang kemudian menjadi kepala editor dari majalah Tintin. Namun versi ini banyak mendapatkan kritikan dikarenakan ceritanya sangat berbeda jauh dengan cerita aslinya dan teknik animasi yang sangat kurang [50].
  • Petualangan Tintin, yang menceritakan 21 dari 24 yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku. Versi ini dibuat selama 1991 - 1992 dan disutradarai oleh dua orang yaitu Stéphane Bernasconi, dan Peter Hudecki yang diproduksi oleh Ellipse (Perancis) dengan Nelvada (Kanada), atas nama Hergé. Film animasi ini mempergunakan teknik-tekni animasi dasar yang mencoba sedekat mungkin dengan versi dari bukunya - bahkan bisa dikatakan bahwa ini adalah buku komik yang dibuat bergerak ataupun "hidup". Serial ini telah ditayangkan di hampir 50 negara [51].

Teater

Hergé turut membantu dalam pembuatan Tintin untuk ditampilkan dalam bentuk format teatrikal : Tintin di India: Misteri dari Permata Biru (1941) dan Penculikan Boullock (1941 - 1942). Naskah teatrikalnya dituliskan bersama-sama dengan Jacques Van Melkebeke dan dipertunjukkan di Brussel.

Sekitar akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an, dua Tintin teatrikal dipertunjukkan di London, dimana naskahnya diadaptasi oleh Geoffrey Case untuk Unicorn Theatre Company. Judul-judulnya adalah: Tintin's Great American Adventure, yang didasarkan pada komiknya Tintin di Amerika, yang dipertunjukkan pada kurun waktu 1976 - 1977; dan Tintin and the Black Island, berdasarkan cerita Pulau Hitam, yang dipertunjukkan pada tahun 1980. Judul kedua inilah yang kemudian dipertunjukkan pada tempat-tempat lainnya sebagai bagian dari tour.

Suatu drama musikal berdasarkan cerita 7 Bola Kristal dan Di Kuil Matahari dipentaskan perdana pada 15 September 2001 di Stadsschouwburg (nama salah satu teater di Belgia) di Antwerp, Belgia. Judulnya adalah Kuifje - De Zonnetempel (De Musical) dan juga ditayangkan pada saluran televisi Canal Plus, sebelum kemudian dipindah tayangkan ke saluran Charleroi pada tahun 2002 dalam judul lainnya Tintin — Le Temple du Soleil.

Suatu perusahaan drama musikal terkenal dengan nama Young Vic menampilkan drama musikal yang didasarkan pada cerita asli dari Tintin di Tibet yang dipentaskan pada Barbican Arts Centre di London mulai Desember 2005 hingga Januari 2006.[52] pembuatannya disutradarai dan diadaptasi oleh Rufus Norris dan David Greig.[52] Yayasan Hergé kemudian juga mementaskan kembali drama musikal ini di West End di bulan Desember 2006 dan Januari 2007 dalam rangka memperingati hari kelahiran Hergé yang keseratus pada tahun 2007.

Komik tidak resmi

Berbagai macam komik yang diterbitkan bukan oleh penerbit resmi maupun karya bajakan dari serial aslinya dan pastiches serta parodi, termasuk parodi kasar berjudul Breaking Free dan parodinya yang agak menyerempet-nyerempet ke dunia pornografi, Tintin di Thailand, yang dilaporkan ditemukan diperdagangkan sejak Desember 1999[53]. Yves Rodier juga menghasilkan beberapa karya Tintin, namun tidak satupun yang disetujui oleh Yayasan Hergé, termasuk di dalamnya adalah cerita Tintin yang masih belum selesai Tintin dan Alpha-Art.

Pameran

Berbagai karya dari Hergé untuk Tintin telah menjadi dasar untuk mengadakan pameran, dimana Yayasan Hergé pernah mengadakan pameran berjalan di tahun 1991. "Dunia Hergé" merupakan pengenalan terbaik untuk dapat menghargai karya-karyanya dengan baik. Berbagai bahan dari pameran ini juga dijadikan dasar untuk pameran yang lebih besar lagi yang disebut dengan "Hergé the Draughtsman", sebuah pameran untuk memperingat 60 tahun kelahiran dari penciptaan tokoh Tintin, dan pameran yang terakhir adalah "In Tibet With Tintin". Pada tahun 2001, salah satu museum kemaritiman, Musée de la Marine mengadakan suatu pameran berbagai macam benda yang berhubungan dengan kelautan, dimana hal ini dilakukan oleh pihak museum berdasarkan inspirasi dari Hergé. Pada tahun 2002, museum seni di Jepang, Bunkamura Museum of Art in Japan mengadakan pameran yang berisikan berbagai lukisan asli dari serial ini, kapal selam dan roket peluncur yang diciptakan oleh Profesor Lakmus dalam serial ini. Di Barcelona juga pernah mengadakan pameran tentang Tintin dan Laut, "llamp de rellamp" yang diadakan di "Museum Kelautan", dimana pameran ini diadakan pada tahun in 2003[40].

Sedangkan pada tahun 2004, di negeri kincir angin Belanda diadakan pameran dengan tema "Tintin and the Incas" yang diadakan di Royal Museum of Ethnology; serta pameran lainnya dengan tema "Tintin in the City" yang diadakan di Halles Saint Géry di kota Brussel; serta pameran yang dikhususkan pada eksploitasi Tintin tentang dunia kelautan yang diadakan di National Maritime Museum, London[40]. Pameran terakhir yang diadakan adalah dalam rangka peringatan 75 tahun kelahiran serial kisah Petualangan Tintin yang diadakan atas kerjasama dengan Yayasan Hergé.[54] Di tahun 2004 pada museum Belgian Centre for Comic Strip Art ditambahkan suatu area khusus sebagai dedikasi dan penghargaan kepada Hergé.[40]

Pameran terbesar yang diadakan adalah dalam rangka peringatan 100 tahun kelahiran Hergé yang diadakan di Paris, tepatnya di museum untuk "contemporary arts", Centre Georges Pompidou, yang diadakan dari tanggal 20 Desember 2006 hingga 19 Februari 2007, dimana dalam pameran itu menampilkan, antara lain semua halaman asli, sekitar 120 lembar dari episode Lotus Biru[55].

Video Games

Dari serial komik yang legendaris ini juga dibuat beberapa video game baik yang dirilis untuk dapat dipergunakan di PC ataupun PlayStation. Adapun game-game tersebut adalah:

Kritik terhadap Tintin

Dalam episode-episode awal, serial ini banyak mendapatkan kritikan sebagai cerita yang mengandung rasisme, bengis, penjajahan, tidak sayang kepada binatang dan lebih berpihak kepada fasis serta menggambarkan lukisan orang-orang bukan Eropa sebagai bangsa yang lebih rendah. Pihak Yayasan Hergé menyatakan bahwa kritikan-kritikan tersebut amat naif[33]. Hal ini dikarenakan apa yang dilakukan oleh Hergé tidak terlepas dari lingkungan dimana dia dibesarkan. Hal ini tersirat dari pernyaatan Harry Thompson yang menyatakan bahwa Hergé hanya melakukan apa yang diperintahkan padanya oleh Abbé Wallez[33]. Selain itu lingkungan di sekitarnya sangat mempengaruhinya dimana dia mengakui bahwa "Aku mendapatkan banyak pengaruh dari komunitas borjuis di sekitarku"[30].

Dalam episode Tintin di tanah Sovyet, kaum Bolshevik digambarkan sebagai pihak yang sangat kejam.Hergé diberikan pekerjaan sebagai ilustrator pada Moscow Unveiled, dari Wallez dan dikarang oleh Joseph Duillet, bekas konsul kedutaan Belgia di Rusia pada masa rezim Soviet masih berkuasa, walaupun hal ini tidak ditemuinya di Belgia, sebagai suatu negara penganut Katolik yang taat. Di Rusia, yang diakui hanyalah agama Bolshevik dan di luar itu adalah ateis[30]. Dalam episode ini digambarkan bahwa para pemimpin Bolshevik hanya bertuhan pada kerakusannya sendiri, dan Tintin menemukan harta terpendam dari Lenin dan Trotsky.Hergé mengakui bahwa kealpaanya dalam serial ini sebagai masa pelanggarannya akan hukum di waktu muda.[33] Baru pada tahun 1999, penggambaran ini dapat diterima, namun tabloid mingguan berbahasa Inggris untuk bidang Ekonomi dan Hubungan International,The Economist, menyatakan "Dalam peninjauan kembali atas serial ini, ternyata penggambaran Hergé atas kelaparan dan kekejian tirani oleh rezim Soviet pada masa itu, adalah sangat akurat".[34]

Sedangkan Tintin di Congo mendapatkan kritik sebagai episode yang merendahkan bangsa Afrika, dimana di sana digambarkan bahwa mereka adalah bangsa yang naif dan primitif. Pada edisi aslinya, Tintin digambarkan sedang mengajar kelas yang terdiri atas anak-anak Afrika saja."Mes chers amis," katanya, "Je vais vous parler aujourd'hui de votre patrie: La Belgique" yang terjemahannya dalam bahasa Indonesia adalah "Teman-temanku, hari ini aku akan menceritakan padamu tentang tanah leluhurmu: Belgia". Hergé menggantinya dengan cerita bahwa Tintin sedang mengajarkan matematika. Dia mengakui cacat ini dan menyatakan bahwa "Aku menggambarkan episode ini .... mengacu pada pandangan pemerintah Belgia pada masa itu"[30]. Berbagai cacat dalam serial ini kemudian disarikan oleh Sue Buswell pada tahun 1988[35], sebagai tindakan yang merendahkan bangsa lain dan rasa ketidak sayangan kepada hewan, walaupun Thompson mencatatnya sebagai tindakan yang di luar batas[33]. Dalam serial ini digambarkan bahwa jagoan kita membunuh lebih dari 15 antelope, namun hanya 1 yang diambil untuk makan malam, dan hal ini menimbulkan protes cukup keras dari para penerbit dari negara-negara Skandinavia dan meminta Hergé untuk mengganti gambar tersebut. Selain itu ada juga gambar yang cukup mengundang kontroversi yaitu ketika jagoan kita mengebor kulit badak dan memasukkan dinamit kedalamnya kemudian untuk diledakkan. Dalam cetakan terbaru gambar ini telah diganti dengan gambar ketika secara tidak sengaja badak tersebut menginjak pelatuk senjata laras panjang Tintin dan dia lari terbirit karena terkejut[23]. Pada tahun 2007 Komisi untuk Persamaan Hak dari UK, meminta pengembalian kembali seluruh cetakan serial ini, Tintin di Congo.[36][37] Dan pada bulan Agustus 2007, para siswa yang berasal dari Kongo mengirimkan surat komplain resmi atas serial ini yang dianggap telah merendahkan mereka[38].

Beberapa episode awal dari serial ini banyak mengalami perubahan yang disesuaikan dengan permintan dari para penerbit. Sebagai contoh, karena dorongan dari para penerbit Amerika, Hergé mengubah karakter kulit gelap dalam serial ini menjadi lebih putih atau netral[39]. Episode Bintang Misterius, awalnya terdapat karakter penjahat Amerika dengan nama keluarga Yahudi, Mr. Blumenstein. Hal ini bisa menimbulkan kontroversi di Amerika, karena karakter yang digambarkan di sana adalah Yahudi secara stereotip. Blumenstein kemudian diubah menjadi orang Amerika yang tidak memiliki dasar etnis manapun dengan nama baru, Mr. Bohlwinkel, dan pada cetakan terbaru dia menjadi orang Amerika Selatan dari negara fiksi Sao Rico. Namun ternyata Hergé menemukan bahwa nama baru yang diberikan itupun adalah nama Yahudi[27].

Pembuatan Karya Tintin

Penelitian

Sejak episode Lotus Biru, Hergé banyak melakukan penelitian yang cukup mendalam sebelum memulai suatu cerita, sebagaimana yang dikatakannya "It was from that time that I undertook research and really interested myself in the people and countries to which I sent Tintin, out of a sense of responsibility to my readers" yang bisa diterjemahkan menjadi "Sudah saatnya aku melakukan penelitian yang mendalam atas negara dan kultur budaya, orang-orangnya yang ada pada negara itu, dimana aku mengirimkan Tintin kesana, sebagai tanggung jawabku kepada para pembacanya"[7].

Hergé melakukan penelitian ini dari beberapa referensi yang dibacanya dan juga dari beberapa foto yang didapatkannya sebagai seorang wartawan di dunia nyata. Dengan ini dia mampu membangun suatu "dunia nyata" untuk Tintin, dan juga membangun suatu negara khayal, serta menghiasi mereka dengan berbagai latar belakang budaya dan politik, dimana hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh beberapa fakta sejarah selama kehidupannya. Dalam ulasan Pierre Skilling, dia melihat bahwa Hergé melihat monarki sebagai satu bentuk pemerintahan yang sah, bukan demokratik, yang sangat jarang ditampilkan dalam serial ini[25]. Syldavia sebagai contoh, dijelaskan dengan teramat detail olehnya dimana dia menceritakan sejarahnya, kebiasaannya dan bahasa yang dipakainya. Dia menyebutkan bahwa negara tersebut berada di area Balkan, dan mereka memiliki pemerintahan sendiri, sebagaimana negara Albania[26]. Negeri itu sedang dalam penyerangan dari negara tetangganya Borduria yang berusaha untuk menundukkannya sebagaimana terlihat dalam episode Tongkat Ottokar. Situasi ini dalam dunia nyata terjadi ketika Italia menundukkan Albania dan Cekoslowakia oleh Austria sebagai bagian dari perluasan wilayah Nazi Jerman sebelum Perang Dunia Kedua[27].

Hergé juga memasukkan penelitiannya kedalam cerita sebagaimana yang terlihat ketika ia hendak mengirimkan Tintin ke Bulan dan dapat terlihat pada ceritanya yang terbagi atas dua episode, Perjalanan ke Bulan dan Petualangan di Bulan. Penelitiannya untuk serial ini, diakui dalam majalah tentang Ilmu Pengetahuan Internasional yang terbit secara mingguan, New Scientist: "The considerable research undertaken by Hergé enabled him to come very close to the type of space suit that would be used in future Moon Exploration, although his potrayal of the type of rocket that was actually used was a long way off the mark." Atau terjemahannya "Penelitian yang dilakukan oleh Hergé membuatnya dapat melukiskan pakaian luar angkasa persis seperti yang akan dipakai dalam ekspedisi ke bulan, walaupun roket yang digambarkan dalam serial ini sama sekali jauh dari kenyataan yang dipergunakan dalam pengiriman manusia ke Bulan". Roket ke bulan yang ada dalam serial ini didasarkan pada roket produksi Jerman dengan tipe V2 Roket[28]

Pengaruh

Hergé muda sangat mengagumi Benjamin Rabier dan terlihat bahwa beberapa gambar dalam episodenya yang pertama Tintin di Tanah Sovyet terpengaruh oleh hal ini, khususnya pada gambar-gambar binatang yang ada pada episode tersebut. René Vincent, seorang Art Deco desainer, juga mempengaruhinya terutama dalam episode-episode awal: "Pengaruh René dapat dilihat pada bagian-bagian awal episode Tintin di Tanah Sovyet, dimana lukisannya dibuat berdasarkan suatu tarikan garis dekoratif, seperti layaknya huruf 'S'...".[29]. Dia juga tidak sungkan untuk mengakui bahwa dia telah mengambil lukisan hidung yang sangat bundar dari seorang George McManus, dan membuatku sangat menyenangkan mempergunakannya tanpa adanya sanggahan[30].

Selama penelitiannya yang mendalam yang dilakukannya dalam proses pembuatan Lotus Biru, membuatnya terpengaruh juga oleh pola-pola ilustrasi dibuat oleh orang-orang China dan Jepang. Hal ini terlihat jelas pada penggambaran tentang pemandangan pantai yang merupakan tiruan dari pekerjaan yang dilakukan oleh Hokusai and Hiroshige..[31][32]

Dia juga menyatakan bahwa Mark Twain sebagai orang yang turut andil memberikan pengaruh pada penulisannya tentang serial ini, walaupun pengakuannya ini bisa menjadi bumerang ketika ia menggambarkan bahwa bangsa Inca tidak memiliki pengetahuan tentang kapan akan terjadi gerhana matahari berikutnya sebagaimana yang terlihat pada episode Di Kuil Matahari, suatu kesalahan yang ditemukan oleh T.F. Mills yang mengungkapkan kenytaan bahwa bangsa Inca sangat sadar akan adanya hari kemudian "Connecticut Yankee".[8]

Lokasi Cerita Tintin

Dalam serial ini, lokasi cerita juga menjadi bagian yang cukup penting dan digarap dengan baik oleh Hergé. Dia berhasil menggabungkan dengan apik dunia nyata dan dunia khayal kedalam serial ini, dimana Belgia dijadikan sebagai negara dimana tokoh utama kita, Tintin, tinggal. Dia tinggal di 26 Labrador Road, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Puri Moulinsart. Kemampuan Hergé dalam menggabungkan kedua dunia ini dapat diliat secara detail pada episode Tongkat Ottokar, dimana dia berhasil membuat dua negara khayal (Syldavia dan Borduria) dan mengundang pembaca untuk mengikuti tour atas kedua negara tersebut melalui bacaan dalam bentuk brosur perjalanan yang dimasukkan dalam kisah ini[6]. Beberapa negara khayal lainnya adalah San Theodoros, San Paolo dan Nuevo Rico di Amerika Selatan, Kerajaan atau daerah administratif Gaipajama di India dan Khemed di Timur Tengah. Selain itu dia juga menampilkan beberapa negara nyata seperti Belgia, Jerman, Swiss, Skotlandia, Inggris, Uni Sovyet (Rusia, sekarang), Amerika Serikat, Kongo, Peru, Mesir, Gurun Sahara, Indonesia, Tibet, Cina dan Jepang. Adapun lokasi lainnya yang diciptakannya adalah Bulan, dan dalam edisi awal dari episode Negeri Emas Hitam dia menampilkan negara Palestina, namun dalam edisi selanjutnya digantikan dengan negara khayalan dengan nama Khemed. Daftar selengkapnya dari tempat-tempat tersebut ada di Daftar tempat dalam serial Tintin.

Tokoh-tokohnya

Tokoh Utama

Tintin dan Milo

Tintin dan Milo (Tintin et Milou) adalah pelanglang buana dan teman yang tak bisa dipisahkan dalam serial Petualangan Tintin

Tintin adalah wartawan Belgia muda yang terlibat dalam kasus berbahaya. Dalam serial ini, Tintin hampir selalu terlibat dalam berbagai kasus kriminal berbahaya internasional dimana kecepatan berpikir, keberanian dan kemujuran di detik-detik terakhirnya berhasil menyelamatkan dirinya dan dunia. Hampir di setiap petualangan dia melibatkan dirinya dalam sebuah penyelidikan atau investigasi, tapi sangat jarang ia menjadikan hasil penyelidikannya menjadi berita seperti layaknya wartawan lainnya.

Milo adalah seekor anjing jenis Fox Terrier, yang merupakan teman baiknya. Mereka saling menyelamatkan dari situasi yang berbahaya. Pada edisi terbitan lama di Indonesia, Milo dinamakan Snowy.[16] Milo kadang-kadang "berbicara" kepada pembaca mengenai apa yang dia pikirkan (sering menampilkan humor), yang seharusnya tidak dapat terdengar oleh karakter dalam cerita Tintin kecuali pada Tintin di Amerika.

Seperti juga Kapten Haddock, Milo adalah penggemar berat minuman keras whisky, bermerek Loch Lomond, dan karena kesukaannya akan minuman tersebut menjadikannya mabuk berat dan membawanya kedalam banyak kesulitan. Ia juga sering terbawa kedalam kesulitan, karena arachnophobia. Namanya dalam bahasa Perancis, "Milou" tidak ada hubungannya sama sekali dengan salju ataupun warna putih. Namanya berasal dari nama julukan (nickname) dari pacar Hergé di masa mudanya yang bernama Marie-Louise Van Cutsem.[17]

Penjelasan lainnya tentang asal usul dari kedua karakter tersebut juga masuk akal, dimana dalam 3 petualangan pertamanya, mereka mengunjungi tempat-tempat yang dikunjungi oleh seorang fotographer yang juga sekaligus seorang wartawan bernama Robert Sexé, yang dituliskan dalam koran Belgia pada pertengahan abad ke 20 sampai dengan akhir tahun 1920-an. Pada waktu itu Sexé melakukan beberapa perjalanan keliling dunia mempergunakan sepeda motor bersama dengan juara Grand-Prix dan pemegang rekor dunia dalam dunia sepeda motor, René Milhoux, dan perjalanan mereka dipublikasikan dengan baik pada masa itu. Sexé juga diyakini memiliki karakter yang hampir mirip dengan Tintin sendiri, dan Yayasan Hergé di Belgia, mengakui bahwa Hergé sangat mungkin dipengaruhi oleh exploitasi dari Sexé[18]. Pada tahun 1996, sebuah biografi tentang Robert Sexé yang ditulis oleh Janpol Schulz diterbitkan dengan judul "Sexé au pays des Soviets" (Sexé di tanah Sovyet atau Rusia sekarang) yang memiliki kemiripan dengan judul serial Tintin yang pertama.[19]

Tokoh Pendukung

Sebagian tokoh-tokoh baik dari serial komik Petualangan Tintin

Ada beberapa pemain-pemain pendukung yang dibuat oleh Hergé dalam mendampingi tokoh utama kita, Tintin, yang digali dengan lebih mendalam olehnya dibandingkan pemain utamanya, dimana mereka memiliki kekhasan dan kekuatan personal yang lebih mendetail dan dapat dibandingkan dengan karakter-karakter yang ada di Charles Dickens[20]. Hergé mempergunakan mereka untuk menciptakan suatu dunia nyata untuk serial ini, dimana mereka menjadi pelengkap atas pemain utamanya, Tintin. Agar karakter itu dapat menjadi nyata dan berkelanjutan, maka setiap pemain tersebut dimunculkan beberapa kali dalam serial ini. Untuk menghindari perbenturan dengan kondisi politik yang ada saat itu, maka karakter-karakter tersebut tidak jauh dengan pekerjaan-pekerjaan yang dimilik oleh warga Belgia. Adapun pemain-pemain pendukung tersebut adalah[21]:

Kapten Haddock

Kapten Archibald Haddock atau yang lebih dikenal sebagai Kapten Haddock dalam serial Tintin berbahasa Indonesia, adalah seorang pelaut kawakan yang memiliki garis keturunan tidak begitu jelas (Ia bisa memiliki darah orang Inggris, Perancis ataupun Belgia), adalah teman baik dari Tintin, dan karakter ini baru diperkenalkan dalam episode Kepiting Bercapit Emas. Pada awalnya ia memiliki jiwa yang sangat lemah dan memiliki ketergantungan yang teramat tinggi akan minuman keras beralkohol, namun lambat laun dia menjadi pribadi yang cukup disegani. Perubahan yang terjadi pada dirinya menjadi seorang yang berjiwa pahlawan dan setia kawan, dipicu oleh penemuannya atas harta karun dari leluhurnya, Sir Francis Haddock (François de Hadoque dalam bahasa Perancis) yang bisa dibaca dalam episode Harta Karun Rackham Merah. Rasa kemanusian si Kapten dan kata-katanya yang cenderung kasar merupakan pelengkap dari karakter Tintin yang terlalu sempurna untuk seorang manusia biasa, dimana si Kapten lebih terasa "manusiawi" dibandingkan Tintin. Kapten Haddock tinggal di suatu rumah yang sangat besar dan indah yang dikenal dengan nama "Marlinspike Hall" ("Moulinsart" dalam bahasa Perancisnya).

Kapten Haddock mempergunakan berbagai bentuk rangkaian kata-kata umpatan untuk menyampaikan perasaannya yang sedang gundah ataupun marah, seperti "Kepiting Busuk!" (dalam bahasa Inggris: "Billions of bilious blue blistering barnacles!"), "Sejuta Topan Badai!" (dalam bahasa Inggris: "Ten thousand thundering typhoons"), "Buaya Darat!" ("troglodytes"), "bashi-bazouk", "kleptomaniak", "Cacing Kremi!" ("ectoplasm"), "sea gherkin", "anacoluthon", dan "Cacar Air!" ("pockmark"). Tidak semua ungkapan tersebut dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, dikarenakan perlu dicari padanan kata yang dapat mewakili ungkapan yang sama namun dengan tidak membuatnya menjadi kata makian yang kasar. Dalam artian ungkapan tersebut masih harus memiliki unsur artistik sehingga menjadikan tantangan tersendiri untuk menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kapten Haddock adalah golongan peminum berat, dimana seringkali dia amat menyukai minuman keras beralkohol dengan merek Loch Lomond whisky, dan kondisinya ketika mabuk seringkali dijadikan sebagai bumbu pelengkap dari serial ini.

Hergé menyatakan bahwa nama depan dari Haddock diambil dari ungkapan dalam bahasa Inggris "a sad English fish that drinks a lot" yang secara harfiah dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi "Orang Inggris yang seringkali terlalu banyak minum minuman yang memabukkan"[1]. Haddock baru memiliki nama depan pada serial ini yang berhasil diselesaikan oleh Hergé berjudul Tintin dan Picaros(1976), dinama dalam cerita tersebut nama depannya adalah Archibald.

Profesor Lakmus

Professeur Tryphon Tournesol dalam bahasa Perancis, adalah seorang absent-minded dan ahli fisika yang memiliki kekurangan pada pendengarannya, adalah karakter minor namun hampir selalu muncul bersama dengan Tintin, Milo dan Kapten Haddock. Dia pertama kali diperkenalkan pada seri Harta Karun Rackham Merah, dan karakternya sebagian didasarkan pada seseorang dengan nama Auguste Piccard[22], dimana keberadaannya kurang disukai oleh para karakter utama, namun karena keluruhan budi dan penguasaannya atas ilmu dan teknologi menciptakan hubungan yang langgeng dengan mereka. Dalam edisi Bahasa Indonesia terbitan penerbit Indira, tokoh ini diberi nama Profesor Cuthbert Calculus.[16] Nama Profesor Lakmus baru dilekatkan padanya pada penerbitan ulang serial ini oleh penerbit Gramedia.

Dupont dan Dupond

Dupont et Dupond dalam bahasa Perancis, adalah dua orang detektif kembar yang seringkali berbicara tidak jelas satu sama lainnya, yang sebenarnya tidak memiliki hubungan kekerabatan[23], namun seringkali kelihatan seperti orang kembar dimana perbedaan antara keduanya hanya terletak pada kumisnya[24]. Dalam edisi terbitan lama nama mereka ialah Thomson dan Thompson.[16] Mereka menghasilkan suatu "comic relief" sepanjang serial ini dan memiliki kebiasaan "spoonerism" dan secara keseluruhan menunjukkan ketidak mampuan mereka sebagai detektif. Karakter mereka didasarkan pada karakter dari ayah dan paman dari Hergé, dua kembar identik yang suka memakai topi bundar yang dikenal dengan sebutan bowlers.

Bianca Castafiore

Dia adalah seorang penyanyi opera yang selalu dipandang rendah oleh Kapten Haddock. Walaupun begitu, dia hampir selalu muncul kemanapun para karakter utama pergi, dimana dia selalu ditemani oleh pembantunya yang setia Irma, seorang pianis, Igor Wagner. Pada dasarnya arti daripada namanya adalah "bunga putih yang suci, murni", sebagaimana yang dipahami oleh Profesor Lakmus ketika dia memberikan mawar putih kepadanya sebagai tanda ungkapan cinta rahasianya pada sang penyanyi dalam episode Permata Castafiore. Karakternya didasarkan pada diva dari pertunjukan opera secara umum (berdasarkan pada catatan Hergé), Bibi Hergé Ninie, dan juga post-war komik Maria Callas[9].

Tokoh-tokoh lainnya

Beberapa tokoh lainnya yang sering muncul adalah Nestor si kepala pelayan di Marlinspike Hall, Jendral Alcazar si Diktator dari Amerika Selatan, Jolyon Wagg seorang agen asuransi, Ben Kalish Ezab si Emir, Abdullah putra si Emir, Chang si bocah Cina, Müller si dokter berkebangsaan Jerman yang maniak dan Rastapopoulos si dalang kejahatan. Tidak ada pemain wanita yang muncul baik sebagai pemain utama maupun pemain pendamping, namun mereka muncul sebagai pemain pada latar belakang dari cerita.

aku

Foto saya
Jogja, Indonesia
freeLANDer, freeTHIINKer, freeWRITEr, freeREADer, architect, creativeDESIGNer, PHOTOSHOPer, CORELer, GUITARist, PILOKer, DISCUSSier, EATer, LAUGHer, LOVEr

fans-fansku, hehe

blog yang lain

tulisan masa lalu

kamu orang ke:

Counter